10 Jurusan Soshum yang Sepi Peminat

Posted on

Di Indonesia, banyak mahasiswa yang lebih memilih jurusan sains dan teknologi ketimbang jurusan sosial dan humaniora (soshum). Padahal, jurusan soshum juga memiliki peran penting dalam memajukan bangsa dan masyarakat. Sayangnya, beberapa jurusan soshum ini cenderung sepi peminat. Berikut ini adalah 10 jurusan soshum yang seringkali diabaikan oleh calon mahasiswa:

1. Antropologi

Jurusan antropologi mempelajari tentang manusia, budaya, dan masyarakat. Jurusan ini membantu kita memahami perbedaan budaya dan cara hidup di berbagai daerah. Namun, jumlah peminatnya masih terbilang sedikit karena kurangnya informasi mengenai potensi karir yang bisa diambil setelah lulus.

2. Arkeologi

Jurusan arkeologi mempelajari tentang peninggalan sejarah manusia, baik berupa benda-benda maupun situs-situs bersejarah. Meski memiliki nilai penting dalam melestarikan warisan budaya, peminat jurusan ini masih tergolong sedikit. Padahal, dengan lulusan arkeologi, kita bisa menjadi ahli sejarah atau konservator.

3. Ilmu Politik

Jurusan ilmu politik mempelajari tentang sistem politik, pembentukan kebijakan, dan hubungan antar-negara. Meski memiliki relevansi yang tinggi dengan kehidupan sehari-hari, peminat jurusan ini masih kurang karena banyak yang menganggapnya sulit dan tidak memiliki prospek karir yang jelas.

4. Sosiologi

Jurusan sosiologi mempelajari tentang interaksi sosial, struktur sosial, dan perubahan sosial di masyarakat. Pada kenyataannya, peminat jurusan ini masih terbilang rendah. Padahal, lulusan sosiologi bisa bekerja di berbagai bidang, seperti riset sosial, manajemen sumber daya manusia, dan konsultan sosial.

5. Sejarah

Jurusan sejarah mempelajari tentang peristiwa masa lalu, perkembangan peradaban, dan peninggalan sejarah. Sayangnya, peminat jurusan ini masih kurang karena dianggap tidak memiliki prospek kerja yang baik. Padahal, lulusan sejarah bisa menjadi penulis sejarah, konsultan warisan budaya, atau pengajar sejarah.

6. Bahasa dan Sastra Asing

Jurusan bahasa dan sastra asing mempelajari tentang bahasa, sastra, dan budaya suatu negara. Peminat jurusan ini masih terbilang sedikit karena dianggap sulit dan tidak memiliki peluang kerja yang luas. Padahal, dengan lulusan bahasa dan sastra asing, kita bisa menjadi penerjemah, guru bahasa asing, atau diplomat.

7. Psikologi

Jurusan psikologi mempelajari tentang pikiran, perilaku, dan proses mental manusia. Meski memiliki keterkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, peminat jurusan ini masih tergolong sedikit. Banyak yang menganggapnya sulit dan tidak memiliki prospek kerja yang jelas.

8. Filsafat

Jurusan filsafat mempelajari tentang pemikiran manusia, nilai-nilai, dan kebenaran. Peminat jurusan ini masih terbilang rendah karena dianggap sulit dan tidak memiliki prospek kerja yang baik. Padahal, lulusan filsafat bisa bekerja di bidang pendidikan, jurnalistik, atau bahkan menjadi penulis.

9. Hukum

Jurusan hukum mempelajari tentang peraturan hukum, sistem hukum, dan penegakan hukum. Peminat jurusan ini sebenarnya cukup banyak, namun banyak juga yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studi karena tingkat kesulitannya yang tinggi.

10. Ekonomi

Jurusan ekonomi mempelajari tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Peminat jurusan ini memang tidak sepi, namun masih banyak yang lebih memilih jurusan sains ekonomi ketimbang ekonomi sosial. Padahal, lulusan ekonomi juga memiliki peluang kerja yang baik, seperti menjadi analis keuangan, ekonomi perusahaan, atau pengajar ekonomi.

Kesimpulannya, meskipun jurusan soshum seringkali diabaikan oleh calon mahasiswa, namun mereka juga memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan bangsa dan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu menghilangkan stigma bahwa jurusan soshum tidak memiliki prospek kerja yang baik. Setiap jurusan memiliki peluang karir yang luas, tergantung pada minat, kemampuan, dan tekad kita dalam mengembangkan diri. Jadi, jangan ragu untuk memilih jurusan soshum yang sesuai dengan minat dan passion kita!