Pengertian Aqiqah
Aqiqah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam setelah kelahiran anak. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan yang kemudian diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Aqiqah dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak serta menjadi bentuk perwujudan rasa kepedulian sosial terhadap sesama.
Tujuan Aqiqah
Aqiqah memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
- Menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak
- Menyempurnakan agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Memberikan sumbangan kepada orang yang membutuhkan
- Menyucikan anak dari segala yang buruk
- Menyediakan makanan untuk keluarga dan tetangga
- Menjaga hubungan sosial dan meningkatkan kebersamaan
Cara Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan aqiqah cukup sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Mempersiapkan hewan kurban yang akan disembelih
- Membaca niat aqiqah
- Menyembelih hewan kurban
- Mengolah daging hewan kurban menjadi makanan
- Mengundang keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan untuk makan bersama
- Memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan
Pentingnya Pelaksanaan Aqiqah
Pelaksanaan aqiqah sangat penting bagi keluarga muslim. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pelaksanaan aqiqah penting:
- Menjaga hubungan sosial dengan tetangga dan keluarga
- Menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak
- Menyediakan makanan untuk orang yang membutuhkan
- Menjaga kebersihan dan kesehatan anak
- Menyempurnakan agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
Aqiqah Anak Laki-laki
Aqiqah anak laki-laki memiliki beberapa perbedaan dengan aqiqah anak perempuan. Berikut adalah perbedaannya:
- Jumlah hewan yang disembelih
- Nama anak
- Pemberian sedekah
Pada aqiqah anak laki-laki, disunahkan untuk menyembelih 2 ekor kambing atau domba. Sedangkan pada aqiqah anak perempuan, disunahkan untuk menyembelih 1 ekor kambing atau domba.
Pada aqiqah anak laki-laki, disunahkan untuk memberikan nama anak yang baru dilahirkan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Sedangkan pada aqiqah anak perempuan, disunahkan untuk memberi nama pada hari keempat setelah kelahiran.
Pada aqiqah anak laki-laki, disunahkan untuk memberikan sedekah yang setara dengan berat rambut anak. Sedangkan pada aqiqah anak perempuan, disunahkan untuk memberikan sedekah yang setara dengan dua kali berat rambut anak.
Kapan Pelaksanaan Aqiqah Dilakukan?
Pelaksanaan aqiqah dapat dilakukan kapan saja, namun disarankan untuk dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Selain itu, pelaksanaan aqiqah juga dapat dilakukan pada hari ke-14, ke-21, atau pada saat anak mencapai usia 1 tahun.
Siapa yang Berhak Melaksanakan Aqiqah?
Aqiqah dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga dekat yang merasa bertanggung jawab atas kelahiran anak tersebut. Namun, jika orang tua tidak mampu melaksanakan aqiqah, maka dapat diwakilkan kepada orang lain atau lembaga yang memiliki kewenangan.
Kapan Aqiqah Tidak Wajib Dilaksanakan?
Aqiqah tidak wajib dilaksanakan jika orang tua tidak mampu secara finansial atau jika anak yang dilahirkan adalah anak hasil zina atau hubungan yang tidak sah.
Aqiqah dalam Pandangan Islam
Aqiqah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Pelaksanaan aqiqah dapat memperkuat rasa syukur atas kelahiran anak serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama. Dalam Surat Al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman:
“Dan (kami perintahkan) kepada mereka (umat Islam) untuk melakukan perbuatan baik, mengeluarkan zakat dan melakukan aqiqah.”
Kesimpulan
Aqiqah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam setelah kelahiran anak. Pelaksanaan aqiqah dapat memperlihatkan rasa syukur atas kelahiran anak serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama. Aqiqah anak laki-laki memiliki beberapa perbedaan dengan aqiqah anak perempuan, seperti jumlah hewan yang disembelih dan waktu pemberian nama anak. Pelaksanaan aqiqah dapat dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran atau pada waktu lain yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Selain itu, aqiqah juga memiliki nilai penting dalam agama Islam.