Panduan Dasar Penggunaan Mikrotik CHR

Posted on

Jika Anda ingin membangun jaringan internet yang cepat, stabil, dan aman, maka Mikrotik CHR bisa menjadi solusinya. Mikrotik CHR merupakan sebuah software router yang bisa dijalankan pada berbagai platform seperti Virtual Machine (VM), Amazon Web Service (AWS), atau bahkan pada perangkat fisik seperti Intel, AMD, atau ARM.

Apa Itu Mikrotik CHR?

Mikrotik CHR adalah software router yang diciptakan oleh Mikrotik. CHR singkatan dari Cloud Hosted Router. Sesuai dengan namanya, software ini bisa di-hosting pada berbagai platform seperti VM, AWS, atau perangkat fisik. Dengan menggunakan Mikrotik CHR, Anda bisa membangun jaringan internet yang cepat, stabil, dan aman.

Kelebihan Mikrotik CHR

Berikut adalah beberapa kelebihan Mikrotik CHR:

  • Ringan dan cepat
  • Bisa dijalankan pada berbagai platform
  • Mudah dikonfigurasi
  • Stabil dan aman
  • Memiliki banyak fitur yang lengkap

Cara Menggunakan Mikrotik CHR

Berikut adalah panduan dasar penggunaan Mikrotik CHR:

1. Instalasi Mikrotik CHR pada Platform yang Diinginkan

Pertama-tama, Anda harus mengunduh Mikrotik CHR dari website resmi Mikrotik. Setelah itu, Anda bisa menginstal Mikrotik CHR pada platform yang diinginkan seperti VM, AWS, atau perangkat fisik.

2. Konfigurasi Interface

Setelah Mikrotik CHR terinstal, Anda harus mengkonfigurasi interface terlebih dahulu. Interface merupakan jembatan antara Mikrotik CHR dengan jaringan internet. Untuk mengkonfigurasi interface, Anda bisa menggunakan perintah berikut:

/interface add name=interface1 type=ether1-gateway/ip address add address=192.168.1.1/24 interface=interface1

Pada contoh di atas, interface yang digunakan adalah ether1-gateway, dan alamat IP yang digunakan adalah 192.168.1.1/24.

3. Konfigurasi DHCP Server

Setelah interface dikonfigurasi, selanjutnya Anda harus mengkonfigurasi DHCP server. DHCP server berfungsi untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan internet. Berikut adalah perintah untuk mengkonfigurasi DHCP server:

/ip dhcp-server add name=dhcp1 interface=interface1 address-pool=pool1 lease-time=1d/ip pool add name=pool1 ranges=192.168.1.2-192.168.1.254

Pada contoh di atas, nama DHCP server yang digunakan adalah dhcp1, interface yang digunakan adalah interface1, dan rentang alamat IP yang digunakan adalah 192.168.1.2-192.168.1.254.

4. Konfigurasi Firewall

Setelah DHCP server dikonfigurasi, selanjutnya Anda harus mengkonfigurasi firewall. Firewall berfungsi untuk melindungi jaringan internet dari serangan hacker atau malware. Berikut adalah perintah untuk mengkonfigurasi firewall:

/ip firewall filter add chain=input action=accept protocol=icmp/ip firewall filter add chain=input action=accept connection-state=established,related/ip firewall filter add chain=input action=drop

Pada contoh di atas, firewall filter digunakan untuk menerima paket ICMP dan koneksi yang sudah terhubung serta memblokir akses yang tidak diinginkan.

5. Konfigurasi NAT

Setelah firewall dikonfigurasi, selanjutnya Anda harus mengkonfigurasi NAT (Network Address Translation). NAT berfungsi untuk mengubah alamat IP publik menjadi alamat IP privat. Berikut adalah perintah untuk mengkonfigurasi NAT:

/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=interface1 action=masquerade

Pada contoh di atas, NAT digunakan untuk mengubah alamat IP publik menjadi alamat IP privat pada interface1.

6. Konfigurasi DNS Server

Terakhir, Anda harus mengkonfigurasi DNS server. DNS server berfungsi untuk mengkonversi nama domain menjadi alamat IP. Berikut adalah perintah untuk mengkonfigurasi DNS server:

/ip dns set servers=8.8.8.8

Pada contoh di atas, DNS server yang digunakan adalah 8.8.8.8.

Kesimpulan

Dengan mengikuti panduan dasar penggunaan Mikrotik CHR di atas, Anda bisa membangun jaringan internet yang cepat, stabil, dan aman. Mikrotik CHR memiliki banyak fitur yang lengkap, sehingga Anda bisa mengatur jaringan internet sesuai dengan kebutuhan Anda. Selamat mencoba!