Sifat Koligatif Larutan: Pengertian dan Contoh

Posted on

Sifat koligatif larutan adalah sifat yang terkait dengan perubahan sifat larutan akibat adanya zat terlarut. Zat terlarut ini dapat berupa gas, cairan, atau padatan yang tercampur dalam larutan. Sifat koligatif ini dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dan jenis pelarut yang digunakan.

Jenis Sifat Koligatif Larutan

Ada empat jenis sifat koligatif larutan, yaitu:

  • Tekanan Osmotik
  • Penurunan Titik Beku
  • Kenaikan Titik Didih
  • Tekanan Osmotik Reversibel

Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perpindahan zat terlarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Tekanan osmotik dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dan suhu. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka semakin tinggi pula tekanan osmotik yang terjadi.

Contoh penerapan tekanan osmotik adalah pada pembuatan gula cair. Gula yang dilarutkan dalam air akan membentuk larutan gula. Tekanan osmotik yang terjadi pada larutan gula ini dapat digunakan untuk memisahkan air dan gula.

Penurunan Titik Beku

Penurunan titik beku adalah perubahan suhu pada titik beku pelarut akibat adanya zat terlarut. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka semakin rendah titik beku pelarut.

Contoh penerapan penurunan titik beku adalah pada pembuatan es krim. Garam yang dilarutkan dalam air akan menurunkan titik beku air. Hal ini membuat air lebih dingin dan dapat membekukan krim menjadi es krim.

Kenaikan Titik Didih

Kenaikan titik didih adalah perubahan suhu pada titik didih pelarut akibat adanya zat terlarut. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka semakin tinggi titik didih pelarut.

Contoh penerapan kenaikan titik didih adalah pada pembuatan air garam. Garam yang dilarutkan dalam air akan meningkatkan titik didih air. Hal ini membuat air lebih panas dan dapat digunakan untuk memasak makanan.

Tekanan Osmotik Reversibel

Tekanan osmotik reversibel adalah tekanan yang terjadi ketika suatu larutan berada dalam kondisi kesetimbangan. Tekanan osmotik ini dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dan suhu. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka semakin tinggi pula tekanan osmotik yang terjadi.

Contoh penerapan tekanan osmotik reversibel adalah pada proses yang terjadi pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan akan menyerap air melalui proses osmosis. Tekanan osmotik yang terjadi pada sel tumbuhan ini dapat membantu dalam menjaga bentuk sel tumbuhan.

Kesimpulan

Sifat koligatif larutan adalah sifat yang terkait dengan perubahan sifat larutan akibat adanya zat terlarut. Ada empat jenis sifat koligatif larutan, yaitu tekanan osmotik, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik reversibel. Setiap jenis sifat koligatif ini memiliki penerapan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis zat terlarut dan pelarut yang digunakan.